Derai-Derai
Cemara
Karya : Chairil Anwar
Cemara
menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan ditingkap
merapuh
Dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
Sudah beberapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda-menunda kekalahan
Tambah terasing dari cinta dan sekolah
Rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak
Diucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah
Analisis
gaya bahasa puisi derai-derai cemara karya Chairil Anwar.
Cemara menderai sampai jauh
Pada bait puisi derai-derai cemara
termasuk gaya bahasa hiperbola karena pengungkapan yang berlebih-lebihan
kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Terasa hari akan jadi
malam
Pada bait puisi derai-derai cemara
termasuk gaya bahasa alegori karena bait kedua mentnyatakan dengan cara
lain, melalui kiasan atau penggamabaran. Dimana hari yang yang cerah seakan
terasa menjadi menjadi malam maksudnya, hidup ysng cerah menurut orang lain
namun gelap baginya.
Ada beberapa dahan
ditingkap
merapuh
Dipukul angin yang
terpendam
Pada
bait puisi-puisi derai cemara di atas termasuk gaya bahasa alegori karena menyatakan dengan cara lain, melalui
kiasan atau penggamabaran. Dimana bait puisi dia atas menggamabarakan diri
manusia yang mulai merapuh dan suasana hampir malam menngamabarkan tentang
perjalan hidup yang pasti akan selalu berakhir dan semua yang bernyawa akan
mati.
Aku
sekarang orangnya bisa tahan
Sudah
beberapa waktu bukan kanak lagi
Pada bait puisi-puisi derai-derai
cemara di atas termasuk gaya bahasa alegori karena manyatakan denagn
cara lain, malalui kiasan atau penggambaran. Dimana puisi di atas mengambarkan kedewasaan
tokoh aku,yang di gambarkan dari kalimat
“sudah berapa waktu bukan kanak lagi” penggamabaaran tentang pandanangan si
tokoh aku yang terjadi saat dia masih kanak-kanak dan pada saat dia akan
beranjak menjadi dewasa.
Tapi
dulu memang ada suatu bahan
Yang
bukan dasar perhitungan kini
Hidup
hanya menunda-menunda kekalahan
Tambah
terasing dari cinta dan sekolah
Rendah
Dan
tahu, ada yang tetap tidak
Diucapkan
Sebelum
pada akhirnya kita menyerah
Pada bait puisi-puisi derai-derai cemara di
atas termasuk gaya bahasa alegori karena manyatakan denagn cara lain,
malalui kiasan atau penggambaran. Dimana puisi di atas menggambarkan tentang
keputusasaan, kekalahan digambarkan sebagai suatu symbol kepasrahan dan identik
dengan kepuutusaa.
Dan
tahu, ada yang tetap tidak
Diucapkan
Sebelum
pada akhirnya kita menyerah
Dari abit puisi di atas menggunakan
gaya baahasa alegori karena menggambarkan
penderitaan, cita-cita, bahkan kematian. Dimana dari bait-bait puisi tersebut
menggambarka akan akan pada masa lalu yang cemerlang namun tokoh mengalami
penderitaan dalam hidunya. Namapak dari kata yang digunakan menceritakan
tentang cita-cita yang indah, namun berbeda dengan apa yang di harapkan
sehingga membwa tokoh ke dunia dianggap asing pada akhirnya berujung pada
keputusasaan dan kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar