Rabu, 26 Februari 2014


Nama Kelompok Semantik :
      Siti Rupia (116210485)
      Iis Diana (116210476)
Kelas 6 F

A.    Judul
“PENGGUNAAN UNSUR KOHESI GRAMATIKAL DALAM EDITORIAL HARIAN TRIBUN PEKANBARU”
B.     Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang terpenting di tengah pergaulan hidup sehari-hari tidaklah bisa dipisahkan dari masyarakat, karena interaksi antar individu anggota masyarakat akan semakin efektif jika mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Menurut Kreraf (2006:23) “Masyarakat tidak akan berjalan tanpa komunikasi”. Hal ini berarti komunikasi menggunakan bahasa, sehingga bahasa yang memiliki fungsi utama alat komunikasi antar anggota masyarakatkat sangatlah perlu menjadi perhatian  bagi pemakai bahasa agar terjalin komunikasi yang baik dan lancar.
            Kehadiran bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di tanah air mampu menciptakan sarana komunikasi berjalan dengan baik dan lancar, serta di sisi lain dapat mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam hal ini Moeliono (2003:20) menyatakan “Betapa pentingnya bahasa Indonesia bagi kita”.
            Persatuan bangsa yang diidam-idamkan tidak mungkin tercapai sesuai harapan tanpa peranan dan eksistensi bahasa Indonesia yang mampu menjalin satu dalam keragaman, karena diketahui bahwa negara Indonesia terdiri atas berbagai suku yang memilik bahasa tersendiri sehingga tanpa bahasa Indonesia komunikasi tidak terjalin komunikasi dengan baik mengingat tidak adanya bahasa yang menyatukan mereka, bahasa yang sama-sama mereka pahami.
            Susunan bahasa Indonesia terdiri atas peringkat-peringkat yang dimulai dari yang terkecil yaitu fonem unsur kohesi gramatikal, kata, frase, klausa, kalimat dan yang terbesarnya wacana. Yang menjadi perhatian di sini adalah unsur kohesi gramatikal yang memiliki arti penting bagi suatu wacana agar terbentuk pola kalimat yang baik dan benar, karena kohesi gramatikal merujuk pada perpautan bentuk yang diperlukan untuk menata pikiran dalam wujud dan kata serta kalimat yang tepat.
            Peran kohesi gramatikal dimaksudkan untuk menciptakan kesinambungan antara satu kalimat dengan kalimat lain di dalam suatu paragraf agar semuanya dapat meluncurkan dengan mulus. Menurut Tarigan (1993:96) menegaskan bahwa “Untuk dapat memahami wacana dengan baik, diperlukan pengetahuan dan penguasaan kohesi yang baik pula, yang tidak saja bergantung tahu pada pengetahuan kita tentang kaidah-kaidah bahasa, tetapi juga kepada pengetahuan realitas, pengetahuan kita dalam proses penalaran, yang disebut penyimpulan sintaktik”.
            Berdasarkan pendapat Tarigan (1993) di atas dapat disimpulkan bahwa untuk memahami wacana diperlukan pengetahuan dan penggunaan yang baik tentang kaidah-kaidah bahasa. Wacana yang baik mengandung proposisi yang saling berhubungan untuk menghasilkan keteraturan atau kerapian susunan yang menimbulkan rasa koheren. Dengan kata lain kohesi gramatikal sangat menentukan keutuhan sebuah wacana, hal ini disebabkan kohesi merupakan perpautan bentuk atau mengacu pada aspek bentuk sehingga unsur kohesi gramatikal sangat diperlukan dalam membentuk sebuah wacana.
            Peranan yang dimainkan surat kabar dalam pembinaan bahasa dapat bersifat positif dan negatif. Artinya apabila bahasa yang digunakan oleh pers adalah bahasa Indonesia yang baik dan terpelihara maka tentu saja pengaruhnya terhadap pembaca akan baik. Apabila bahasa yang dipergunakan dalam bahasa yang tidak trepelihara, bahasa yang kacau baik struktur kata, kalimat maupun penggunaan kata-katanya maka tidak dapat dihindari pengaruhnya terhadap masyarakat akan merugikan. Kenyataannya menurut Anwar (1990:66) “Banyak wartawan Indonesia kurang menyadari bahwa bahasa itu alat vital sekali dalam profesinya, sehingga mereka kurang teliti dalam menggunakan kaidah-kaidah bahasa Indonesia”.
            Setiap redaksi (wartawan) dituntut untuk mengetahui kaidah-kaidah bahasa Indonesia umumnya dan penggunaan unsur kohesi gramatikal dalam wacana khususnya agar sebuah wacana khususnya agar sebuah wacana mampu mengantarkan pembaca pada alam pikiran yang dikehendaki penulis, karena unsur tersebut merupakan unsur hakikat sebuah wacana. Bahasa jurnalistik atau bahasa pers menurut Anwar dalam Sarwoko (2007:2) “Bahasa jurnalistik mempunyai sifat khas yaitu singkat, padat, sederhana, jelas, lugas, dan menarik”.
            Bertitik tolak dari apa yang telah dikemukan di atas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti “Penggunaan Unsur Kohesi Gramatikal Dalam Editorial Harian Tribun Pekanbaru” yang langsung ditulis oleh redaksi.
Penelitian yang sejenis dengan masalah ini sebenarnya sudah pernah diteliti oleh Ida Royani (2005), mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) dengan judul penelitian “Penggunaan Unsur Kohesi Gramatikal Dalam Teras Utama Harian Riau Pos” dan Rita Rahmi (2007) mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) dalam penelitian berjudul “Analisis Wacana Iklan RCTI”. Perbedaan antara peneliti penulis dengan peneliti terdahulu tampak jelas pada masalah yang diteliti. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian lanjutan.
Keberhasilan penelitian diharapkan memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis adalah pengembangan disiplin keilmuan yang ada dalam pembelajaran bahasa  dan sasrta Indonesia. Secara praktis diharapkan dapat menjadai bahan masukan dan bertimbnagan sederhana bagi pihak redaksi Tribun Pekanbaru untuk senantiasa memperhatikan penggunaan unsur kohesi gramatikal yang bagi dan benar di dalam menulis wacana Editorial.

C.    Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapatlah dirumuskan pokok permasalahan yang diteliti yaitu :
                  1. Bagaimana pengunaan unsur kohesi gramatikal pronomina dalam  Editorial HarianTribun Pekabaru?
                  2. Bagaimana penggunaan unsur kohesi gramatikal konjungsi dalam Editorial HarianTribun Pekanbaru?

D.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang penggunaan unsur kohesi gramatikal dalam Editorial HarianTribun Pekanbaru. Tujuan khususnya untuk mendeskripsikan dan menganalisis serta menginterpestasikan data penelitian secara terperinci dan sistematis sehingga dapat diperoleh gambaran sesungguhnya tentang penggunaan unsur kohesi gramatikal dalam Editorial HarianTribun Pekanbaru.

E.     Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dipergunakan untuk pengumpulan data penelitian ini adalah teknik dokumentasi,yaitu mengumpulkan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan unsur kohesi gramatikal, kemudian dibaca dan dianalisis data yang berhubungan dengan unsur kohesi gramatikal yang terdapat dalam Editorial Harian Tribun Pekanbaru.

F.     Teknik Analisis Data
Mengingat penelitian deskriptif ini berkategori analisis dokumentasi, maka teknik analisis data dilakukan dengan cara:
1.      Data yang terkumpul dideskripsikan ke dalam bentuk tabel pendeskripsian data ke dalam bentuk tabel ini dilakukan setelah mengklasifikan data itu sesuai dengan karakteristik masing-masing. Dengan demikian, teknik analisis data yang pertama ini menghasilkan 2 kelompok data bahasa yakni pronomina dan konjungsi.
2.      Kedua kelompok data yang telah dideskripsikan itu dianalisis secara terperinci dan sistematis, sesuai dengan formulasi acuan yang telah ditetapkan dalam kerangka teoritis penelitian ini. Melalui teknik data yang kedua ini juda diselenggarakan evalusi terhadap masing-masing kelompok data bahasa.

G.    Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang disajikan pada bab pengolahan data yang terdahulu, maka dapatlah disimpulakn hasil penelitian ini sebagai berikut:
                                1.Editorial HarianTribun Pekanbaru terbitan 1 Mei sampai 31 Mei 2011 yang berkategori benar, karena dalam Editorial HarianTribun Pekabaru terkandung penggunaan 712 unsur kohesi gramatikal pronomina dan 24 kohesi gramatikal konjungsi sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan dan konjungsi sebagai penghubung di dalam kalimat.
                                2.Editorial Harian Tribun Pekanbaru telah menggunakan unsur kohesi gramatikal pronomina sebanyak 712 kata yang meliputi 134 kata ganti diri, 132 kata ganti penunjuk, 72 kata ganti empunya atau milik, 24 kata ganti penanya, 276 kata ganti penghubung  dan 54 kata ganti tak tentu. Penggunaan ke-712 unsur kohesi gramatikal pronomina itu dikategorikan berpredikat benar, karena telah berfungsi mengganti nomina atau sesuatu yang dibendakan dalam hubungan atau posisi tertentu dan ditulis sesuai dengan kaidah yang berlaku.
                                3.Editorial Harian Tribun Pekanbaru telah menggunakan 241 unsur kohesi gramtikal konjungsi. Penggunaan ke-241 data yang terfokus pada penggunaan konjungsi intra-kalimat mengingat tidak ditemukan data-data yang relevan dengan konjungsi ekstra kalimat itu berkategori berpredikat benar, karena ke-241 data konjungsi antar kalimat telah berfungsi sebagai penghubung di dalam kalimat baik antar kata, antar frase maupun antar klausa. 

H.    Daftar Pustaka
Rezki, Elfia. 2011. “Penggunaan Unsur Kohesi Gramatikal Dalam Editorial      Harian Tribun Pekanbaru”. Pekanbaru: (Skripsi mahasiswa FKIP UIR).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar