Nama Kelompok Semantik
:
Siti
Rupia (116210485)
Iis
Diana (116210476)
Kelas 6 F
A.
Judul
“PENGGUNAAN UNSUR KOHESI GRAMATIKAL
DALAM EDITORIAL HARIAN TRIBUN PEKANBARU”
B.
Latar
Belakang
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang
terpenting di tengah pergaulan hidup sehari-hari tidaklah bisa dipisahkan dari
masyarakat, karena interaksi antar individu anggota masyarakat akan semakin
efektif jika mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Menurut Kreraf
(2006:23) “Masyarakat tidak akan berjalan tanpa komunikasi”. Hal ini berarti
komunikasi menggunakan bahasa, sehingga bahasa yang memiliki fungsi utama alat
komunikasi antar anggota masyarakatkat sangatlah perlu menjadi perhatian bagi pemakai bahasa agar terjalin komunikasi
yang baik dan lancar.
Kehadiran bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional di tanah air mampu menciptakan sarana komunikasi berjalan
dengan baik dan lancar, serta di sisi lain dapat mempererat rasa persatuan dan
kesatuan bangsa. Dalam hal ini Moeliono (2003:20) menyatakan “Betapa pentingnya
bahasa Indonesia bagi kita”.
Persatuan bangsa yang diidam-idamkan
tidak mungkin tercapai sesuai harapan tanpa peranan dan eksistensi bahasa
Indonesia yang mampu menjalin satu dalam keragaman, karena diketahui bahwa
negara Indonesia terdiri atas berbagai suku yang memilik bahasa tersendiri
sehingga tanpa bahasa Indonesia komunikasi tidak terjalin komunikasi dengan
baik mengingat tidak adanya bahasa yang menyatukan mereka, bahasa yang
sama-sama mereka pahami.
Susunan bahasa Indonesia terdiri
atas peringkat-peringkat yang dimulai dari yang terkecil yaitu fonem unsur
kohesi gramatikal, kata, frase, klausa, kalimat dan yang terbesarnya wacana.
Yang menjadi perhatian di sini adalah unsur kohesi gramatikal yang memiliki
arti penting bagi suatu wacana agar terbentuk pola kalimat yang baik dan benar,
karena kohesi gramatikal merujuk pada perpautan bentuk yang diperlukan untuk
menata pikiran dalam wujud dan kata serta kalimat yang tepat.
Peran kohesi gramatikal dimaksudkan
untuk menciptakan kesinambungan antara satu kalimat dengan kalimat lain di
dalam suatu paragraf agar semuanya dapat meluncurkan dengan mulus. Menurut
Tarigan (1993:96) menegaskan bahwa “Untuk dapat memahami wacana dengan baik,
diperlukan pengetahuan dan penguasaan kohesi yang baik pula, yang tidak saja
bergantung tahu pada pengetahuan kita tentang kaidah-kaidah bahasa, tetapi juga
kepada pengetahuan realitas, pengetahuan kita dalam proses penalaran, yang disebut
penyimpulan sintaktik”.
Berdasarkan pendapat Tarigan (1993)
di atas dapat disimpulkan bahwa untuk memahami wacana diperlukan pengetahuan
dan penggunaan yang baik tentang kaidah-kaidah bahasa. Wacana yang baik
mengandung proposisi yang saling berhubungan untuk menghasilkan keteraturan
atau kerapian susunan yang menimbulkan rasa koheren. Dengan kata lain kohesi
gramatikal sangat menentukan keutuhan sebuah wacana, hal ini disebabkan kohesi
merupakan perpautan bentuk atau mengacu pada aspek bentuk sehingga unsur kohesi
gramatikal sangat diperlukan dalam membentuk sebuah wacana.
Peranan yang dimainkan surat kabar
dalam pembinaan bahasa dapat bersifat positif dan negatif. Artinya apabila
bahasa yang digunakan oleh pers adalah bahasa Indonesia yang baik dan
terpelihara maka tentu saja pengaruhnya terhadap pembaca akan baik. Apabila
bahasa yang dipergunakan dalam bahasa yang tidak trepelihara, bahasa yang kacau
baik struktur kata, kalimat maupun penggunaan kata-katanya maka tidak dapat
dihindari pengaruhnya terhadap masyarakat akan merugikan. Kenyataannya menurut
Anwar (1990:66) “Banyak wartawan Indonesia kurang menyadari bahwa bahasa itu
alat vital sekali dalam profesinya, sehingga mereka kurang teliti dalam
menggunakan kaidah-kaidah bahasa Indonesia”.
Setiap redaksi (wartawan) dituntut
untuk mengetahui kaidah-kaidah bahasa Indonesia umumnya dan penggunaan unsur
kohesi gramatikal dalam wacana khususnya agar sebuah wacana khususnya agar
sebuah wacana mampu mengantarkan pembaca pada alam pikiran yang dikehendaki
penulis, karena unsur tersebut merupakan unsur hakikat sebuah wacana. Bahasa
jurnalistik atau bahasa pers menurut Anwar dalam Sarwoko (2007:2) “Bahasa
jurnalistik mempunyai sifat khas yaitu singkat, padat, sederhana, jelas, lugas,
dan menarik”.
Bertitik tolak dari apa yang telah
dikemukan di atas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti “Penggunaan Unsur
Kohesi Gramatikal Dalam Editorial Harian Tribun Pekanbaru” yang langsung
ditulis oleh redaksi.
Penelitian yang sejenis dengan masalah
ini sebenarnya sudah pernah diteliti oleh Ida Royani (2005), mahasiswa
Universitas Islam Riau (UIR) dengan judul penelitian “Penggunaan Unsur Kohesi
Gramatikal Dalam Teras Utama Harian Riau Pos” dan Rita Rahmi (2007) mahasiswa
Universitas Islam Riau (UIR) dalam penelitian berjudul “Analisis Wacana Iklan
RCTI”. Perbedaan antara peneliti penulis dengan peneliti terdahulu tampak jelas
pada masalah yang diteliti. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian
lanjutan.
Keberhasilan penelitian diharapkan memberikan
manfaat secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis adalah pengembangan
disiplin keilmuan yang ada dalam pembelajaran bahasa dan sasrta Indonesia. Secara praktis
diharapkan dapat menjadai bahan masukan dan bertimbnagan sederhana bagi pihak
redaksi Tribun Pekanbaru untuk
senantiasa memperhatikan penggunaan unsur kohesi gramatikal yang bagi dan benar
di dalam menulis wacana Editorial.
C.
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan
di atas, maka dapatlah dirumuskan pokok permasalahan yang diteliti yaitu :
1. Bagaimana
pengunaan unsur kohesi gramatikal pronomina dalam Editorial HarianTribun
Pekabaru?
2. Bagaimana
penggunaan unsur kohesi gramatikal konjungsi dalam Editorial HarianTribun Pekanbaru?
D.
Tujuan
Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan
untuk mengumpulkan data dan informasi tentang penggunaan unsur kohesi
gramatikal dalam Editorial HarianTribun
Pekanbaru. Tujuan khususnya untuk mendeskripsikan dan menganalisis serta
menginterpestasikan data penelitian secara terperinci dan sistematis sehingga
dapat diperoleh gambaran sesungguhnya tentang penggunaan unsur kohesi gramatikal
dalam Editorial HarianTribun Pekanbaru.
E.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik yang dipergunakan untuk
pengumpulan data penelitian ini adalah teknik dokumentasi,yaitu mengumpulkan
tulisan-tulisan yang berhubungan dengan unsur kohesi gramatikal, kemudian
dibaca dan dianalisis data yang berhubungan dengan unsur kohesi gramatikal yang
terdapat dalam Editorial Harian Tribun
Pekanbaru.
F.
Teknik
Analisis Data
Mengingat penelitian deskriptif ini
berkategori analisis dokumentasi, maka teknik analisis data dilakukan dengan
cara:
1. Data
yang terkumpul dideskripsikan ke dalam bentuk tabel pendeskripsian data ke
dalam bentuk tabel ini dilakukan setelah mengklasifikan data itu sesuai dengan
karakteristik masing-masing. Dengan demikian, teknik analisis data yang pertama
ini menghasilkan 2 kelompok data bahasa yakni pronomina dan konjungsi.
2. Kedua
kelompok data yang telah dideskripsikan itu dianalisis secara terperinci dan
sistematis, sesuai dengan formulasi acuan yang telah ditetapkan dalam kerangka
teoritis penelitian ini. Melalui teknik data yang kedua ini juda
diselenggarakan evalusi terhadap masing-masing kelompok data bahasa.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang disajikan pada
bab pengolahan data yang terdahulu, maka dapatlah disimpulakn hasil penelitian
ini sebagai berikut:
1.Editorial HarianTribun Pekanbaru terbitan 1 Mei sampai
31 Mei 2011 yang berkategori benar, karena dalam Editorial HarianTribun Pekabaru terkandung penggunaan 712 unsur kohesi
gramatikal pronomina dan 24 kohesi gramatikal konjungsi sesuai dengan kaidah
yang telah ditetapkan dan konjungsi sebagai penghubung di dalam kalimat.
2.Editorial Harian Tribun Pekanbaru telah
menggunakan unsur kohesi gramatikal pronomina sebanyak 712 kata yang meliputi
134 kata ganti diri, 132 kata ganti penunjuk, 72 kata ganti empunya atau milik,
24 kata ganti penanya, 276 kata ganti penghubung dan 54 kata ganti tak tentu. Penggunaan
ke-712 unsur kohesi gramatikal pronomina itu dikategorikan berpredikat benar,
karena telah berfungsi mengganti nomina atau sesuatu yang dibendakan dalam
hubungan atau posisi tertentu dan ditulis sesuai dengan kaidah yang berlaku.
3.Editorial Harian Tribun Pekanbaru telah menggunakan
241 unsur kohesi gramtikal konjungsi. Penggunaan ke-241 data yang terfokus pada
penggunaan konjungsi intra-kalimat mengingat tidak ditemukan data-data yang
relevan dengan konjungsi ekstra kalimat itu berkategori berpredikat benar,
karena ke-241 data konjungsi antar kalimat telah berfungsi sebagai penghubung
di dalam kalimat baik antar kata, antar frase maupun antar klausa.
H.
Daftar
Pustaka
Rezki, Elfia.
2011. “Penggunaan Unsur Kohesi Gramatikal Dalam Editorial Harian Tribun Pekanbaru”. Pekanbaru:
(Skripsi mahasiswa FKIP UIR).